1.masyarakat agraris : Salah satu ciri khas dalam kehidupan masyarakat desa adalah adanya semangat gotong-royong yang tinggi (petani ) 2.mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme 3.Jalur Timur melalui Vietnam–Taiwan–Filipina–masuk ke Indonesia dari arah utara. • Deutro Melayu
Terdapat beberapa kepercayaan yang dianut masyarakat Arab sebelum agama Islam lahir. Bangsa Arab Qahthan (Kaum Saba) di Yaman misalnya, mereka menganut kepercayaan atau agama Ash-Shabiah, yaitu suatu kepercayaan yang berkembang di masyarakat Qhatan tentang adanya kekuatan pada bintang-bintang dan matahari ssebagai kekuatan maha pencipta. Mereka menganggap bintang dan matahari sebagai Tuhan. Bangasa mereka yang masih tinggal di Yaman, kepercayaan Ash-Shabiah terus dianut. Tetapi kemudian karena mereka mendapat seruan dari para Yahudi yang datang dari Yasrib (Madinah) agama Yahudi ini dijadikan sebagai agama baru. Salah seorang pemimpin mereka yang pertama kali menerima agama itu adalah Yusuf Zu Nuas.
Adapun bangsa Arab Ismail, pada mulanya mereka menganut agama tauhid (monotheisme) yang di bawa oleh Nabi Ibrahim A.S., dan di dalam pengaruh serta kekuasan merekalah terletak tanggung jawab yang besar untuk menjaga dan memelihara Kabah. Tetapi setelah kota Mekah dikuasai oleh Khuzaah, terjadilah perubahan dalam hal kepercayaan mereka. Kemudian berhala di letakan di Kabah dan dijadikan sebagai pemimpin berhala-berhala yang lainya. Berhala tersebut di namakan “Hubal”.
Menurut Ibnu Al-Kalbi, yang menyebabkan bangsa Arab akhirnya menyembah berhala dan batu, ialah setiap mereka akan pergi meninggalkan kota MEkkah, selalu membawa sebuah batu ayng diambilnya dari beberapa tempat di sekitar ka’bah, dengan maksud untuk menghormati Ka’bah, dan untuk memperlihatkan kecintaan mereka kepada Mekah. Kemudian batu-batu tersebut diletakan di tempat persinggahan atau tempat tinggal mereka. Mereka melakukan thawaf (mengelilingi) batu-batu itu. Layaknya orang melakukan thawaf waktu haji.
Disamping adanya kepercayaan dan penyembahan berhala yang dilakukan masyarakat Arab sebelum kelahiran agama Islam, terdapat pula kepercayaan lain yang mereka anut seperti :
a.Menyembah malaikat. Bahkan ada yang beranggapa bahwa malaikat adalah puteri tuhan.
b.Menyembah Jin, ruh atau hantu. Bahkan ada suatu tempat jin terkenal dengan nama Darahim.
Pada saat menjelang kelahiran agama Islam, tumbuh sekelompok orang dari kalangan masyarakat Arab yang berusaha ingin melepaskan bangsanya dari kepercayaan yang sesat, dan berusah mengembalikan kepercayaan agama tahuhid (monotheisme) yang diajarkan Bagi Ibrahim AS. Mereka adalah Waraqah bin Naufal, Umayah bin Abi Shalt, Qus Saidah, Utsman bin Khuwairis, Abdullah bin Jahsy, dan Aainal bin Umar.
Kebudayaan Arab Jahiliyyah
Secara garis besarnya, kehidupan bangsa Arab terbagi kepada dua bagian : yaitu penduduk desa dan penduduk kota . Penduduk desa biasanya disebut suku Baduwi, artinya penduduk pedalaman, yang suka bepindah-pindah tempat atau nomaden. Golongan penduduk inilah yang terbesar jumlahnya. Mata pencaharian mereka bercocok tanam dan berternak.
Para penduduk yang tinggal di kota, mata pencaharian mereka berdagang di pasar- pasar dan abnyak juga di antara mereka yang berdagan di luar negeri dengan mengendari unta dan kuda seperti negri Syam, Mesir dan Persia .
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Arab pada masa jahiliyyah dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.Dalam bidang politik, masyarakat Arab jahiliyyah tidak memeiliki system pemerintahan yang mapan. Mereka hanya mempunyai pemimpin yang disebut Syeikh atau Amir (kepala suku), yang mengurusi persoalan mereka dalam masalah perang, pembagian harta dan pertempuran tertentu. Diluar itu, Syeikh atau Amir tidak berkuasa mengatur anggota kabilahnya.
b.Dalam bidang ekonomi, sesuai dengan tanah Arab yang kebanyakan terdiiri dari sahara, maka system ekonomi mereka yang terpenting adalah perdagangan. Masyarakat Arab Qurayisi berdagang sepanjang tahun. Di musim dingin mereka mengirim Khafilah dagang ke Yaman, sementara di musim panas mereka menuju ke Syam. Pusat perdagangan yang paling ramai adalah pasar Ukaz, yang dibuka pada bulan-bulan tertentu seperti Zulqaidah, Zulhijjah, dan Muharam.
c.Dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni yang berkembang pada masa itu ialah astronomi (ilmu perbintangan) yang di temukan oleh orang-orang Babilonia, Meteorologi, Mythologi, Astrologi, Kedokteran, Khatabah (Retorika), dan syair-syair. Dalam bidang bahasa dan seni, masyarakat Arab jahiliyyah sangat maju. Bahasa mereka sangat indah dan kaya, syair-syair mereka sangat banyak. Dan kebiasaan mereka adalah menghormati para penyair. Untuk itu, mereka hampir tiap tahun mengadakan perlombaan syair di pasar Ukaz. Diantara penyair terkenal adalaha Umru Al-Qais.
jawaban:
kepada 1.roh nenek moyang
2.animisme
3.dinamisme
4.totemisme
5.monoisme
#backtoschool2019
2. animisme dan dinamisme
3.jalur timur
2.mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme
3.Jalur Timur melalui Vietnam–Taiwan–Filipina–masuk ke Indonesia dari arah utara. • Deutro Melayu
jawaban: A . tujuh kata
Penjelasan:
jawaban:
1. d
2.a
3.d
4.a
5.a
6.a
7.d
8.a
9.b
10.a
maaf kalo salah
jawaban:
1.membuat akhlaq seseorang menjadi kuat dan selalu menaati islam
2.para warga mekah berbondong bondong menyembah berhala
3.sangat egois
jawaban:
gak jelass saya kurang mengerti maksut anda?
Penjelasan:
maaf
jawaban:
Kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang yang diyakini dapat melindungi mereka atau DINAMISME
atau Kepercayaan terhadap Benda-benda, seperti batu-batuan atau ANIMISME
semoga bermanfaat dan menjadi ilmu yang berguna bagi kedepannya Ya!!
jawaban:
kpercayaan Masyarakat Arab Jahilliyyah
Terdapat beberapa kepercayaan yang dianut masyarakat Arab sebelum agama Islam lahir. Bangsa Arab Qahthan (Kaum Saba) di Yaman misalnya, mereka menganut kepercayaan atau agama Ash-Shabiah, yaitu suatu kepercayaan yang berkembang di masyarakat Qhatan tentang adanya kekuatan pada bintang-bintang dan matahari ssebagai kekuatan maha pencipta. Mereka menganggap bintang dan matahari sebagai Tuhan. Bangasa mereka yang masih tinggal di Yaman, kepercayaan Ash-Shabiah terus dianut. Tetapi kemudian karena mereka mendapat seruan dari para Yahudi yang datang dari Yasrib (Madinah) agama Yahudi ini dijadikan sebagai agama baru. Salah seorang pemimpin mereka yang pertama kali menerima agama itu adalah Yusuf Zu Nuas.
Adapun bangsa Arab Ismail, pada mulanya mereka menganut agama tauhid (monotheisme) yang di bawa oleh Nabi Ibrahim A.S., dan di dalam pengaruh serta kekuasan merekalah terletak tanggung jawab yang besar untuk menjaga dan memelihara Kabah. Tetapi setelah kota Mekah dikuasai oleh Khuzaah, terjadilah perubahan dalam hal kepercayaan mereka. Kemudian berhala di letakan di Kabah dan dijadikan sebagai pemimpin berhala-berhala yang lainya. Berhala tersebut di namakan “Hubal”.
Menurut Ibnu Al-Kalbi, yang menyebabkan bangsa Arab akhirnya menyembah berhala dan batu, ialah setiap mereka akan pergi meninggalkan kota MEkkah, selalu membawa sebuah batu ayng diambilnya dari beberapa tempat di sekitar ka’bah, dengan maksud untuk menghormati Ka’bah, dan untuk memperlihatkan kecintaan mereka kepada Mekah. Kemudian batu-batu tersebut diletakan di tempat persinggahan atau tempat tinggal mereka. Mereka melakukan thawaf (mengelilingi) batu-batu itu. Layaknya orang melakukan thawaf waktu haji.
Disamping adanya kepercayaan dan penyembahan berhala yang dilakukan masyarakat Arab sebelum kelahiran agama Islam, terdapat pula kepercayaan lain yang mereka anut seperti :
a.Menyembah malaikat. Bahkan ada yang beranggapa bahwa malaikat adalah puteri tuhan.
b.Menyembah Jin, ruh atau hantu. Bahkan ada suatu tempat jin terkenal dengan nama Darahim.
Pada saat menjelang kelahiran agama Islam, tumbuh sekelompok orang dari kalangan masyarakat Arab yang berusaha ingin melepaskan bangsanya dari kepercayaan yang sesat, dan berusah mengembalikan kepercayaan agama tahuhid (monotheisme) yang diajarkan Bagi Ibrahim AS. Mereka adalah Waraqah bin Naufal, Umayah bin Abi Shalt, Qus Saidah, Utsman bin Khuwairis, Abdullah bin Jahsy, dan Aainal bin Umar.
Kebudayaan Arab Jahiliyyah
Secara garis besarnya, kehidupan bangsa Arab terbagi kepada dua bagian : yaitu penduduk desa dan penduduk kota . Penduduk desa biasanya disebut suku Baduwi, artinya penduduk pedalaman, yang suka bepindah-pindah tempat atau nomaden. Golongan penduduk inilah yang terbesar jumlahnya. Mata pencaharian mereka bercocok tanam dan berternak.
Para penduduk yang tinggal di kota, mata pencaharian mereka berdagang di pasar- pasar dan abnyak juga di antara mereka yang berdagan di luar negeri dengan mengendari unta dan kuda seperti negri Syam, Mesir dan Persia .
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Arab pada masa jahiliyyah dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.Dalam bidang politik, masyarakat Arab jahiliyyah tidak memeiliki system pemerintahan yang mapan. Mereka hanya mempunyai pemimpin yang disebut Syeikh atau Amir (kepala suku), yang mengurusi persoalan mereka dalam masalah perang, pembagian harta dan pertempuran tertentu. Diluar itu, Syeikh atau Amir tidak berkuasa mengatur anggota kabilahnya.
b.Dalam bidang ekonomi, sesuai dengan tanah Arab yang kebanyakan terdiiri dari sahara, maka system ekonomi mereka yang terpenting adalah perdagangan. Masyarakat Arab Qurayisi berdagang sepanjang tahun. Di musim dingin mereka mengirim Khafilah dagang ke Yaman, sementara di musim panas mereka menuju ke Syam. Pusat perdagangan yang paling ramai adalah pasar Ukaz, yang dibuka pada bulan-bulan tertentu seperti Zulqaidah, Zulhijjah, dan Muharam.
c.Dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni yang berkembang pada masa itu ialah astronomi (ilmu perbintangan) yang di temukan oleh orang-orang Babilonia, Meteorologi, Mythologi, Astrologi, Kedokteran, Khatabah (Retorika), dan syair-syair. Dalam bidang bahasa dan seni, masyarakat Arab jahiliyyah sangat maju. Bahasa mereka sangat indah dan kaya, syair-syair mereka sangat banyak. Dan kebiasaan mereka adalah menghormati para penyair. Untuk itu, mereka hampir tiap tahun mengadakan perlombaan syair di pasar Ukaz. Diantara penyair terkenal adalaha Umru Al-Qais.
Pertanyaan lain tentang: Sejarah
Pertanyaan populer
Pertanyaan terbaru